Info

SELAMAT DATANG

Selamat Datang Di Jimmy Christian’z Blog. Disini Anda dapat sharing ilmu pengetahuan dan memperoleh informasi.

Sekilas Tentang Admin

Saya bernama Jimmy. Saya bersekolah di SMA BAKTI PARITTIGA. Info lebih lanjut, anda dapat membuka akun Facebook saya atau melihat diprofil saya. Sekian tentang saya mudah-mudahan apa yang saya bagikan bisa bermanfaat. Terima Kasih


Jimmy Wang Christian'z. Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger
RSS

Search

Drama Sayonara Narkoba


PARA PAMAIN         :
JIMMY sebagai Valen Ananda
EDY TRISNO sebagai Ayah Valen
DESI Y. PALOMA sebagai Lauren
RIKA swbagai Li Fang
RAHMI sebagai Sintia
HENNI sebagai Nelly

Narator : Valen, begitulah sapaannya. Badannya Tinggi, tegap dan pintar. Tidak ada yang aneh dalam dirinya, dan wajahnya pun bercahaya dan penuh senyum. Namun siapa sangka bahwa dibalik wajahnya yang ceria, tersimpan masa lalu yang kelam, yahh… Valen Ananda, begitu nama lengkapnya, adalah mantan pecandu narkoba, putaw, ekstasi, dan berbagai obat-obatan terlarang lainnya. Tidak tahan dengan sikap ayahnya yang begitu sangat otoriter membuatnya pun jatuh dalam dekapan Narkoba. Berikut ceritanya…
Disebuah rumah megah, dengan halaman yang tertata asri, di dalam ruang tamu.
Ayah : Valen! Mengapa nilai-nilai sekolahmu semakin turun? Ayah kan sudah bilang, pulang sekolah langsung balajar, jangan main-main lagi.
Valen : Yah, Valen capek belajar terus. Valen juga pengen kayak temen-temen Valen yang lainnya, bias seneng-seneng sama teman-temannya.
Ayah : Buat apa main-main? Tak ada untungnya! Sekarang bkan saatnya untuk memikirkan hal-hal yang gak penting. Pikirkan masa depan kamu. Kamu harus jadi orang yang bias dibanggain sama orang tua, bukan jadi gelandangan yang masa mudanya hanya digunakan untuk hura-hura. Ini sudah ke tiga kalinya ayah peringatkan kamu.
Valen : Tapi, yah…. Valen kan…
Ayah : Tidak ada tapi-tapian! Awas kamu masih berulah, ayah usir kamu dari rumah! Sudah, sekarang kembali kekamarmu dan belajar.
Narator : Dengan langkah gontai, Valen pun masuk ke kamarnya. Namun bukannya belajar, Valen malah mengambil sesuatu yang disembunyikan di dalam tasnya, ternyata rokok , Valen sudah mulai belajarmerokok. Tiba-tiba, HP nya bordering, dan ternyata Sintia, pacarnya.
Valen : Halo…
Sintia : Halo,. Kok kedengeran nya cemberut si? Emang ada apa?
Valen : Ayahku menyuruhku balajar terus. Padahal aku kan cape kalau harus belajar terus setiap hari.
Sintia : Sabar yah. Mungkin itu cobaan buat mu.
Valen : sudah lama aku telah bersabar. Apa yang harus aku perbuat?
Sintia : (Berpikir sejenak) Kau harus berterima kasih atas apa yang telah Tuhan berikan kepadamu.
Valen : Kau tau apa tentang hidupku ( lalu menutup telepon nya dalam keadaan kesal dan marah)

Narator : Keesokan harinya di sekolah SMA 14
Sintia : Tunggu…Tunggu Valen… Kenapa kemarin kamu menutup telepon dengan tiba-tiba?
Valen : (tetap berjalan terus da tidak menghiraukan Sintia)
Sintia : kenapa? Kau marah denganku yah?
Sintia : Apa salah yang telah ku perbuat?
Valen : (dengan nada kesal)  Sudah, jangan temui au lagi.
Sintia : (sintia pun sedih dan meninggalkan Valen sendiri)

Narator : Lonceng pun berbunyi. Murid-murid  berdesak-desakan meninggalkan ruang kelas. Geng **** yang beranggotakan Li Fang, Nelly, dan Lauren berbicara dalam ruang kelas yang telah kosong.
Li Fang : Hy, Guys. Gimana ni. Stok dirumah masih banyak. Gmana kalau kita cari mangsa?
Nelly : Gimana kalau kita jadiin Valen sebagai mangsa kita. Orang tuanya kan seorang pengusaha yang sukses. Pasti banyak dong duitnya. He he he…
Lauren : Betul tu, Mau gak li?
Li Fang : Boleh juga tuch. Jadi , sekarang siapa yang membujuk Valen biar dia mau ikutin permainan kita?
Nelly: gimana kalau lu, li yang ngebujukin dia?
Li Fang : oh tidak bias. Gmana kalau kita suit aja. Siapa yang kalah, harus ngebujuk   Valen! Deal?
Nelly, Lauren : Deal!
Li Fang, Nelly, Lauren : Su….it
Nelly : Nah lu, lu yang kalah.
Lauren : Kesepakatan kita, Jangan lupa.
Li Fang : Ia…iya

Narator : Dan Li Fang pun menghampiri Valen yang sedang menunggu jemputan. Li Fang pun menghampiri Valen
Li Fang : Hy, len…
Valen : Kenapa li?
Li Fang : Denger, denger, Bokap lu tu Otoriter banget yh ma lo?
Valen : iya…
Li fang : Pasti lu banyak banget masalah yah sama bokap lu.
Valen : iya
Li Fang : Lu mau gak bebas dari semua masalah-masalah lo?
Valen : Emang gimana ?
Li Fang : Besok lu mau gak kerumah gue habis pulang sekolah?
Valen : Emang Ngapain?
Li fang : Ada lah, nanti u juga tau!
Valen : oc, Gue pulang dlu, Tu jemputan gue uda dating.

Narator : Kesokan harinya di Depan Rumah Li Fang
Valen : Permisi….
Li Fang : Len, masuk aja.
Valen : (valen pun masuk menuju kamar Li Fang dan kaget.  Ternyata Lauren dan Nelly pun ada di kamar Li fang.  Mereka sudah teller dan meracau setelah mengunakan obat-obatan terlarang)Eh, Lauren, Nelly, kalian kok ada di sini? Kalian kenapa? Kok teller gitu?
Li fang : Mereka tu lagi Fly. Lu mau ikut gabung gak?
Valen : Gak ah. Gue mau pulang.
Nelly : Len, gabung yuk, enak tau.
Lauren : betul tu, segala masalah, Hilang!
Nelly : wuhhhh,,Hehehehehe( sambil mengelen-gelengkan kepala)
Lauren : Yok (hamper jatuh)
Li Fang : Mau gak, kalau gx nyoba u bakalan nyesel lho. Kesempatan tug a bakalan dating dua kali. Gratis dech buat lu. Setelah lu nyobain I barang, pasti lu bakal punya gairah hidup.

Narator : Setelah dibujuk berkali-kali, Valen pun akhirnya luluh, dan membiarkan Li Fang menyunyikkan jarum ke lengannya. Awalnya Valen tidak merasakan apa-apa, tetapi setelah memakainya beberapa kali, efek dari obat tersebut pun mulai muncul.  Valen merasa bersemangat, ceria, dan sangat aktif.

Valen : Li, kasih gue ½ gr dong .
Li fang : Enak aja lo. Lo kira ni barang turun dari langit apa. Lo punya berapa?
Valen : Akhir-akhir ini gue gak di kasih lagi duit jajan ma bokap gue.
Li Fang : Engak, Utang lu minggu kemarin aja belum lu bayar.
Valen : Kalau gue uda punya duit, gue bakalan bayar dech utang-utang gue.
Li Fang : Tidak .(titik) gak ada koma,    hahahaha…

Narator : Valen menatap dengan kecewa dan sangat sengsara. Badannya yang menagih membuatnya tak berdaya. Valen merasakan bahwa saat itu harga dirinya sebagai manusia sudah tidak ada lagi. Li Fang adalah dewanya dan Putaw bagaikan Tuhannya. Pagi itu ayah Valen mengetahui bahwa putra kebanggaannya menggunakan obat-obaan terlarang.
Ayah : Valen, Kamu! Kamu telah mengecewakan ayah. Aah malu. Apa kata Kerabat ayak kalau ayah punya anak yang kecanduan putaw?
Valen : maaf ayah.
Ayah : (terserang struk)Hu Ha Hu Ha, Jantungku.
Valen: ayah, ayah. Bangun ayah. Maafkan aku. Aku tidak akan pernah mengulangnya kembali.

Narator : Ayah Valen pun meninggal dan Valen pun Sendirian menjalani hidup yang kejam ini. Valen pun sadar akan apa yang telah di perbuatnya dan berjanji tidak akan kembali ke jalan yang membuat Ayahnya meninggal.  Ia pun masuk Panti rehabilitasi. Sekarang Valen telah tumbuh menjadi dewasa dan menjadi seorang Pengkotbah dan sukses dalam Hidupnya)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar